This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 02 Januari 2013

IPv6

Spesifikasi Dasar IPv61
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang
didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang
didefinisikan dalam RFC 791.
2.1.1. Pendahuluan
Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena
beberapa hal yang dikelompokkan dalam kategori berikut :
1. Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu
didukung oleh IPv4 dari 32bit menjadi 128bit. Peningkatan
kapasitas alamat ini digunakan untuk mendukung peningkatan
hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah atau
kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada
node dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga
dapat dilakukan secara otomatis. Peningkatan skalabilitas juga
dilakukan pada routing multicast dengan meningkatkan cakupan
dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini selain meningkatkan
jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node juga
mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast.
Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk
mengirimkan paket ke salah satu dari kumpulan node.
2. Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat
dibuat sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk
mengurangi biaya pemrosesan hal-hal yang umum pada
penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada
header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket
IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3. Peningkatan dukungan untuk header pilihan dan header
tambahan (Options and extention header)
1 S. Deering, R. Hinden, 1998, Internet Protocol, Version 6 (IPv6)
Specification, Request for Comments 2460
6
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan
adanya pengkodean header Options (pilihan) pada IP
dimasukkan agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet
forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan panjang
header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat
fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru
pada masa akan dating.
4. Kemampuan pelabelan aliran paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah
memungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket
yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan
tertentu (QoS) atau real-time.
5. Autentifikasi dan kemampuan privasi
Kemampuan tambahan untuk mendukung autentifikasi,
integritas data dan data penting juga dispesifikasikan dalam
alamat IPv6.
2.1.2. Terminologi
Node
Peralatan yang mengimplementasikan IPv6.
Router
Node yang melewatkan paket IPv6.
Host
Node lainnya yang tidak merupakan router.
Upper-layer
Layer protocol yang secara langsung berada di atas IPv6. Sebagai
contoh adalah protokol transport seperti TCP dan UDP, protokol
control seperti ICMP, protokol routing seperti OSPF dan Internet
atau protokol level bawah ditunnel melalui IPv6 seperti IPX,
Appletalk, dan IPv6 sendiri (IPX over IPv6, Appletalk over IPv6 dan
IPv6 over IPv6).
Link
Fasilitas komunikasi atau medium, yaitu node dapat berkomunikasi
pada layer link. Layer link ini yang secara langsung dibawah layer
7
IPv6. Sebagai contoh dari link adalah Ethernet (secara sederhana
maupun menggunakan bridge); link PPP; X.25, Frame Relay, atau
jaringan ATM, dan layer Internet tunnel seperti tunnel melalui IPv4
atau IPv6 sendiri.
Neighbors
Node lain yang dihubungkan dalam link yang sama
Interface
Media penghubung dari node (berada pada node) ke jaringan.
Address
Identifikasi pada layer IPv6 untuk interface atau sekumpulan
interface.
Packet
Header IPv6 dan payload-nya (isi).
Link MTU
Maximum transmission unit. Ukuran maksimum paket dalam ukuran
byte yang dapat disampaika melalui link.
Path MTU
Link MTU yang paling kecil dari semua link dalam path node asal
sampai node tujuan.
2.1.3. Format header IPv6
Format header alamat IPv6 menyederhanakan format
header pada alamat IPv4. Perbandingan antara format header IPv6
(Gambar II.1) dan IPv4 (Gambar II.2).
Ver. header TOS Total length
Identification flag Fragment offset
TTL Protokol Checksum
32 bit Source Address
32 bit Destination Address
Gambar II.1Format Header IPv4
8
Ver. TrafficClass Flow Label
Payload Length Next Header Hop Limit
128 bit Source Address
128 bit Destination Address
Gambar II.2 Format header IPv6
Keterangan
Version 4-bit nomor versi Internet Protocol = 6.
Traffic Class 8-bit field traffic class.
Flow Label 20-bit flow label
Payload Length 16-bit unsigned integer. Panjang dari
payload IPv6, sebagai contoh,
keseluruhan paket tersebut mengikuti
header IPv6 ini, dalam oktet. (Perlu
diperhatikan bahwa header ekstensi
manapun yang ada merupakan bagian dari
payload, termasuk dalam jumlah
panjangnya)
Next Header 8-bit selector. Mengidentifikasi tipe
header yang langsung mengikuti header
IPv6. Menggunakan nilai yang sama
seperti field protokol IPv4.
Hop Limit 8-bit unsigned integer. Dikurangi dengan
1 oleh setiap node yang meneruskan
paket.
Source Address 128-bit alamat asal dari paket.
Destination Address 128-bit alamat penerima yang dituju dari
paket (bisa jadi bukan penerima terakhir,
jika terdapat header routing)
2.1.4. IPv6 Extension Header (Header Tambahan IPv6)
Dalam IPv6, pilihan informasi internet-layer di-encode dalam
header-header yang terpisah yang mungkin diletakkan diantara
header IPv6 dan header setingkat diatasnya dalam suatu paket. Ada
sejumlah kecil header ekstensi yang serupa, setiap header tersebut
diidentifikasi oleh suatu nilai Next Header yang pasti (fix). Sebagai
9
ilustrasi dalam gambar II.3 contoh berikut ini, suatu paket IPv6
mungkin membawa nol, satu, atau lebih header ekstensi, setiap paket
tersebut diidentifikasi oleh field Next Header dari header yang
mendahului :
IPv6 header TCP header + data
Next Header =
TCP
IPv6 header Routing heaer
TCP header +
data
Next Header = Next Header =
Routing TCP
IPv6 header Routing header Fragment header
Fragment of
TCP
header + data
Next Header = Next Header = Next Header =
Routing Fragment TCP
Gambar II.3Contoh header tambahan pada IPv6
Dengan satu pengecualian, header ekstensi tidak diuji atau
diproses oleh node manapun sepanjang path pengiriman dari suatu
paket, hingga paket mencapai node tersebut (atau setiap node dari
sekelompok node, dalam hal multicast) yang diidentifikasi dalam
field Destination Address dari header IPv6. Demultiplexing normal
pada field Next Header dari header IPv6 membutuhkan modul
tersebut untuk memproses header ekstensi awal, atau header
setingkat diatasnya jika tidak terdapat header ekstensi. Isi dan
maksud dari setiap header ekstensi menentukan perlu atau tidak
untuk meneruskan ke header selanjutnya.
Pengecualian di atas adalah header Hop-by-Hop Options,
yang membawa informasi yang harus diuji dan diproses oleh setiap
node sepanjang path pengiriman suatu paket, meliputi node sumber
dan node tujuan. Saat terdapat header Hop-by-Hop Options, harus
segera mengiktui paket header IPv6. Keberadaannya ditandai oleh
nilai nol dalam field Next Header dari header IPv6.
10
Jika sesuai dengan hasil dari pemrosesan suatu header, suatu
node diharuskan untuk meneruskan ke header selanjutnya tetapi nilai
Next Header dalam header saat ini tidak dikenali oleh node, ini
seharusnya membuang paket tersebut dan mengirim suatu pesan
Parameter Problem ICMP ke sumber/alamat asal paket tersebut,
dengan suatu nilai Kode ICMP 1 (“unrecognized Next Header Type
encountered”) dan field Pointer ICMP berisi offset dari nilai yang
tidak dikenali dalam paket yang asli/semula. Tindakan yang sama
seharusnya diambil, jika suatu node mendapati suatu Next Header
bernilai nol dalam header IPv6.
Suatu implementasi penuh dari IPv6 meliputi implementasi
dari header ekstensi berikut ini :
1. Hop-by-Hop Options
2. Routing (Type 0)
3. Fragment
4. Destination Options
5. Authentication
6. Encapsulating Security Payload
2.1.5. Extension Header Order (Urutan Header Tambahan)
Ketika lebih dari satu extension header digunakan dalam
paket yang sama, seharusnya header tersebut muncul sebagai
berikut:
1. IPv6 header
2. Hop-by-Hop Options header
3. Destination Options header (note 1)
4. Routing header
5. Fragment header
6. Authentication header (note 2)
7. Encapsulating Security Payload header (note 2)
8. Destination Options header (note 3)
9. upper-layer header
Note 1 : Untuk opsi yang diproses dalam field Destination
Address IPv6.
Note 2 : Rekomendasi tambahan yang berkaitan dengan
urutan relatif dari header Authentication dan
Encapsulating Security Payload yang terdapat dalam
RFC-2406
11
Note 3 : Untuk opsi yang diproses hanya oleh Destination
terakhir dari paket.
Setiap extension header seharusnya terjadi hanya sekali,
kecuali untuk header Destination Options yang seharusnya terjadi
dua kali (sekali sebelum header Routing dan sekali sebelum header
upper-layer).
Jika header upper-layer adalah header IPv6 yang lain
(dalam hal ini adalah IPv6 yang disalurkan melalui atau
dienkapsulasi dalam IPv6), ini mungkin diikuti oleh extension
header-nya sendiri, yang merupakan subyek terpisah pada
rekomendasi pengurutan yang sama.
Ketika extension header yang lain didefinisikan, batasan
pengurutannya yang relatif pada header yang terdaftar diatasnya
harus ditentukan.
Node-node IPv6 harus menerima dan mencoba untuk
memproses extension header dalam urutan apapun dan membuat
terjadi berapa kali pun dalam paket yang sama, kecuali untuk header
Hop-by-Hop Options yang tiba-tiba muncul tiba-tiba setelah header
IPv6 saja. Meskipun demikian, sangat disarankan agar source dari
paket IPv6 menempel diatas urutan yang direkomendasikan sampai
dan kecuali kalau spesifikasi berikutnya merevisi rekomendasi
tersebut.
2.1.6. Option
Dua dari extension header yang terdefinisi saat ini – header
Hop-by-Hop Options dan header Destination Options – membawa
variabel jumlah dari Type-length-value (TLV) yang meng-encode
Options”, dari format berikut ini:
Option Type 8-bit pengidentifikasi dari tipe opsi.
Opt Data Len 8-bit unsigned integer. Panjang field Option
Data dari opsi ini, dalam oktet.
Option Data Field Variable-length. Data Option-Typespesific.
Rangkaian opsi dalam suatu header harus diproses secara
cepat dalam urutan dimana opsi tersebut muncul dalam header
tersebut; penerima tidak harus demikian, sebagai contoh, mendeteksi
12
sepanjang header tersebut untuk mencari jenis opsi dasar dan proses
opsi itu sebelum pemrosesan semua opsi sebelumnya.
Pengidentifikasi Option Type di-encode secara internal
sedemikian hingga dua bit urutan tertinggi-nya menentukan aksi
yang harus diambil jika pemrosesan node IPv6 tidak mengenali
Option Type tersebut :
00 - Menghiraukan/meloncati opsi tersebut dan melanjutkan
pemrosesan header.
01 - Membuang paket.
10 - Membuang paket dan, tanpa menghiraukan apakah
Destination Address dari paket tersebut adalah Address
multicast, mengirim suatu ICMP Parameter Problem,
Code 2, memberitahu Source Address dari paket,
menunjuk pada Option Type yang tidak dikenali.
11 - Membuang paket tersebut dan, hanya jika Destination
Address dari paket bukan merupakan suatu alamat
multicast, mengirim suatu ICMP Parameter Problem,
Code 2, memberitahu Source Address dari paket,
menunjuk pada Option Type yang tidak dikenali.
Bit urutan tertinggi ketiga dari Option Type menentukan
apakah Option Data dari opsi tersebut dapat merubah route pada
Destination terakhir dari paket. Ketika terdapat suatu header
Authentication dalam paket tersebut, untuk opsi manapun yang
memiliki data yang dapat mengubah en-route, keseluruhan field
Option Data-nya harus perlakukan sebagai nilai nol oktet ketika
menghitung atau memverifikasi nilai autentikasi dari paket.
0 - Option Data tidak merubah route
1 - Option Data dapat merubah route
Bit urutan tertinggi ketiga yang dijelaskan diatas
diperlakukan sebagai bagian dari Option Type, bukan di luar Option
Type. Karena itu, suatu opsi utama yang diidentifikasi oleh 8-bit
penuh Option Type, tidak hanya 5-bit urutan terendah dari Option
Type.
Penomoran Option Type yang sama digunakan baik untuk
header Hop-by-Hop Option dan header Destination Options.
13
Bagaimanapun juga, Spesifikasi suatu opsi utama dapat membatasi
fungsinya hanya pada satu dari dua header tersebut.
Opsi individual dapat memiliki syarat pensejajaran yang
spesifik, untuk memastikan bahwa nilai multi-octet dalam field
Option Data yang terletak pada batasan alami. Syarat pensejajaran
dari suatu opsi ditentukan menggunakan notasi xn+y, berarti Option
Type harus muncul pada suatu perkalian integer x oktet dari awal
header, ditambah y oktet. Sebagai contoh :
2n Artinya offset 2-oktet manapun dari awal header.
8n+2 Artinya offset 8-oktet manapun dari awal header, plus
2-oktet
Ada dua padding Option yang digunakan jika perlu untuk
mensejajarkan Option berikutnya dan untuk membagi header
menjadi 8-oktet ganda. Padding Option ini harus dikenali oleh
seluruh implementasi IPv6.
CATATAN! Format dari Pad1 Option adalah kasus khusus – tidak
memiliki field length dan value.
Pad1 Option digunakan untuk menyisipkan satu oktet
padding ke dalam area Option dari suatu header. Jika lebih dari satu
oktet padding diharuskan, PadB Option, yang akan dijelaskan
selanjutnya, seharusnya digunakan dibanding Pad1 Option ganda.
PadN Option digunakan untuk menyisipkan dua atau lebih
oktet padding ke dalam area Option dari suatu header. Untuk N oktet
padding, field Opt Data Len berisi nilai N-2, dan Option Data terdiri
atas N-2 nilai nol oktet.
2.1.7. Hop-by-Hop Option Header (Header Pilihan Hop-by-
Hop)
Header Hop-by-Hop Option digunakan untuk membawa
informasi opsional yang harus dicek oleh setiap node sepanjang path
pengiriman dari suatu paket. Header Hop-by-Hop Option dikenali
dengan nilai 0 Next Header dalam header Ipv6, dan memiliki format
sebagai berikut:
14
Next Header Hdr Ext Len
Options
Gambar II.4 Format Header Hop-by-Hop
Keterangan gambar:
2.1.8. Routing Header
Header Routing digunakan oleh suatu IPv6 source untuk
mendaftar satu atau lebih node intermediate yang dikunjungi dalam
perjalanan menuju Destination dari paket. Fungsi ini hampir sama
dengan opsi Loose Source dan Record Route pada Ipv4. Header
Routing dikenali dengan nilai 43 pada Next Header tepat pada
header sebelumnya, dan memiliki format sebagai berikut:
Next Header Selektor 8-bit. Mengenali tipe header tepat setelah
header Hop-by-Hop Option. Menggunakan nilai
yang sama seperti field Protokol Ipv4.
Hdr Ext Len 8-bit unsigned integer. Panjang dari header Hopby-
Hop Option dalam satuan 8-oktet, tidak
termasuk 8 oktet awal.
Options Field variable-length, dari panjang dimana header
Hop-by-Hop Option yang lengkap adalah suatu
integer dengan panjang 8 oktet ganda. Berisi satu
atau lebih opsi TLV-encoded, seperti yang
dijelaskan pada bagian 4.2.
15
Next
Header
Hdr Ext
Len
Routing
Type
Segments
Left
Type-Spesific Data
Gambar II.5 Format Header Routing
Keterangan gambar:
Next Header 8-bit selektor. Mengidentifikasi tipe header
tepat sebelum header Routing.
Menggunakan nilai yang sama seperti field
Protokol IPv4.
Hdr Ext Len 8-bit unsigned integer. Panjang dari header
Routing dalam satuan 8-oktet, tidak
termasuk 8 oktet pertama.
Routing Type 8-bit pengenal dari varian header Routing
utama.
Segment Left 8-bit unsigned integer. Jumlah segmen route
berikutnya, sebagai contoh, jumlah
intermediate node yang terdaftar secara
eksplisit masih akan dilewati sebelum
mencapai Destination akhir.
Type-specific data Field Variable-length, dari format
ditentukan oleh Routing Type, dan dari
panjang dimana header Routing lengkap
merupakan suatu integer dengan panjang 8
oktet ganda.
Jika saat memproses paket yang diterima, suatu node
menangani header Routing dengan nilai Routing Type yang tidak
dikenali, tingkah laku yang diharuskan dari node tersebut bergantung
pada nilai dari field Segment Left, sebagai berikut :
Jika Segment Left sama dengan nol, node tersebut harus
mengabaikan header Routing dan lebih dahulu memproses Next
16
Header dalam paket tersebut, yang tipenya dikenali oleh field
Next Header dalam header Routing.
Jika Segment Left tidak sama dengan nol, node tersebut harus
menolak/membuang paket tersebut dan mengirim suatu pesan
ICMP Parameter Problem, Code 0, ke Source Address dari paket
tersebut, mengacu/menunjuk pada Routing Type yang tidak
dikenali.
Jika, setelah memproses suatu header Routing dari paket yang
diterima, intermediate node menentukan bahwa paket tersebut
akan diteruskan ke suatu link yang link MTU-nya lebih kecil
dari ukuran paket tersebut, node tersebut harus membuang paket
dan mengirim pesan ICMP Packet Too Big ke Source Address
dari paket tersebut.
Tipe 0 header Routing memiliki format sebagai berikut:
Next Header Hdr Ext Len Routing Type=0 Segments Left
Reserved
Address[1]
Address[2]
Address[n]
Gambar II.6 Format Header Routing Nol
Keterangan gambar:
Next Header 8-bit selektor. Mengidentifikasi tipe header tepat
sebelum header Routing. Menggunakan nilai
yang sama seperti field Protokol IPv4.
17
Hdr Ext Len 8-bit unsigned integer. Panjang dari header
Routing dalam satuan 8-oktet, tidak termasuk 8
oktet pertama. Untuk Type 0 header Routing,
Hdr Ext Len sama dengan dua kali jumlah
alamat-alamat dalam header tersebut.
Routing Type 0.
Segment Left 8-bit unsigned integer. Jumlah segmen route
berikutnya, sebagai contoh, jumlah intermediate
node yang terdaftar secara eksplisit masih akan
dilewati sebelum mencapai Destination akhir.
Reserved 32-bit field reserved. Diinisialisasi dengan nol
untuk transmisi; diabaikan pada penerimaan.
Address[1..n] Vektor dari 128-bit alamat, dinomori 1 s/d n.
Alamat-alamat multicast harus tidak muncul dalam suatu
header Routing dari Type 0, atau dalam field IPv6 Destination
Address dari suatu paket pembawa header Routing dari Type 0.
Suatu header Routing tidak diperiksa atau diproses sampai
header tersebut mencapai node yang diidentifikasi dalam field
Destination Address dari header IPv6. Dalam node tersebut,
pengiriman pada field Next Header dari header tepat sebelumnya
menyebabkan modul header Routing yang diminta, dalam hal ini
Routing Type 0, melakukan algoritma sebagai berikut:
If Segments Left = 0 {
memulai untuk memproses next header dalam paket
tersebut, yang memiliki tipe yang diidentifikasi oleh
field Next Header dalam header Routing
}
else if Hdr Ext Len adalah ganjil {
mengirim suatu pesan ICMP Parameter Problem, Code 0,
ke Source Address, menunjuk pada field Hdr Ext Len,
dan membuang paket tersebut
}
else {
hitung n, jumlah dari alamat-alamat dalam header
Routing, dengan membagi Hdr Ext Len dengan 2
if Segments Left lebih besar dari n {
mengirim suatu pesan ICMP Parameter Problem,
Code 0, ke Source Address, menunjuk pada field
Segments Left, dan membuang paket tersebut
}
else {
kurangi Segments Left dengan 1;
hitung i, index dari alamat selanjutnya yang
akan dilewati/dikunjungi dalam vektor alamat,
dengan mengurangkan Segments Left dari n
if Address [i] atau IPv6 Destination Address
18
adalah multicast {
membuang paket tersebut
}
else {
kosongkan IPv6 Destination Address dan
Addres [i]
if IPv6 Hop Limit kurang dari atau sama
dengan 1 {
mengirim suatu pesan ICMP Time
Exceeded – Hop Limit Exceeded in
Transit ke Source Address dan
membuang paket
}
else {
mengurangi Hop Limit dengan 1
mensubmit kembali paket tersebut
pada modul IPv6 untuk transmisi ke
Destination baru
}
}
}
}
Kode II-1.Algoritma Dasar Routing
2.1.9. Fragment Header
Header Fragment digunakan oleh suatu source IPv6 untuk
mengirim suatu paket yang lebih besar dari yang akan berada pada
path MTU ke Destination-nya. (Catatan: tidak seperti IPv4,
Fragmentasi dalam IPv6 hanya dilakukan oleh node source, bukan
oleh router sepanjang delivery path dari suatu paket) Header
Fragment diidentifikasi dengan nilai 44 Next Header pada tepat
sebelum header, dan memiliki format sebagai berikut :
Next Header Reserved Fragment Offset Res M
Identification
Gambar II.7 Format Fragment Header
Keterangan gambar:
Next Header Selektor 8-bit. Mengidentifikasi inisial tipe
header Fragmentable Part dari paket asli/awal
(yang didefinisikan sebelumnya).
Menggunakan nilai yang sama dengan field
IPv4 Protocol.
Reserved Field reserved 8-bit. Diinisialisasi dengan nol
untuk transmisi; diabaikan pada penerimaan.
Fragment Offset 13-bit unsigned integer. Offset, dalam satuan
19
8-oktet, dari data yang mengikuti/setelah
header ini, relatif pada awal Fragmentable
Part dari paket mula-mula.
Res Field reserved 2-bit. Diinisialisasi dengan nol
untuk transmisi; diabaikan pada penerimaan.
M flag 1 = more Fragments; 0 = last Fragment.
Identification 32 bit. Lihat deskripsi di atas.
Untuk mengirim suatu paket yang terlalu besar yang
sesuai dengan path MTU ke Destination-nya, suatu node source
boleh membagi paket tersebut menjadi Fragment-Fragment dan
mengirim masing-masing Fragment sebagai paket terpisah,
kemudian disatukan kembali pada penerima.
Untuk setiap paket yang akan dipecah-pecah, node asal
harus membangkitkan nilai yang digunakan untuk mengidentifikasi
paket yang dipecah tersebut. Dalam satu paket yang dipecah-pecah
tersebut harus mempunyai nilai identifikasi yang berbeda. Jika
header routing terdapat pada paket, tujuan alamat dikonsentrasikan
pada tujuan terakhir.
2.1.10. Destination Option Header (Header Pilihan Tujuan)
Header Destination Options digunakan untuk membawa
informasi opsional yang dibutuhkan hanya untuk diuji oleh node
Destination dari suatu paket. Header Destination Options dikenali
dengan nilai 60 pada Next Header dalam tepat sebelum header, dan
memiliki format sebagai berikut:
Next Header Hdr Ext Len
Options
Gambar II.8 Format Header Destination
Keterangan gambar:
Next Header Selektor 8-bit. Mengidentifikasi tipe dari header
tepat setelah header Destination Options.
Menggunakan nilai yang sama dengan field IPv4
20
Protocol
Hdr Ext Len 8-bit unsigned integer. Panjang dari header
Destination Options dalam satuan 8-oktet, tidak
termasuk 8 oktet pertama/awal.
Options Field variable-length, dari panjang seperti header
Destination Options lengkap merupakan suatu
integer yang panjangnya 8 oktet ganda. Terdiri
dari satu atau lebih opsi TLV-encoded.
Perlu dicatat bahwa ada dua kemungkinan cara untuk mengenkode
informasi Destination opsional dalam suatu paket IPv6 baik
seperti suatu opsi dalam header Destination Options, atau seperti
extension header yang terpisah. Header Fragment dan header
Authentication adalah contoh dari pendekatan akhir. Pendekatan
mana yang dapat digunakan bergantung pada tindakan apa yang
diinginkan dari node Destination yang tidak mengetahui informasi
opsional :
a. Jika tindakan yang diinginkan adalah agar node
Destination membuang paket tersebut dan , hanya jika
Destination Address dari paket tersebut bukan
multicast Address, mengirim suatu pesan ICMP
Unrecognized Type pada Source Address dari paket
tersebut, lalu informasinya mungkin di-enkode baik
sebagai suatu header yang terpisah atau sebagai suatu
opsi dalam header Destination Options yang memiliki
Option Type bernilai 11 pada dua bit urutan teratasnya.
Pilihan tersebut boleh tergantung pada faktor-faktor
serupa sesuai yang mengambil oktet lebih sedikit, atau
yang menghasilkan penjajaran yang lebih baik atau
penguraian yang lebih efisien.
b. Jika aksi lain yang diinginkan, informasinya harus
dienkode sebagai suatu opsi dalam header Destination
Options yang memiliki Option Type bernilai 00, 01,
atau 10 pada dua bit urutan teratas, yang menunjukkan
aksi yang diinginkan.
2.1.11. No Next Header
Nilai 59 dalam field Next Header dari suatu header IPv6
atau extension header manapun menandakan bahwa tidak ada yang
21
mengikuti header tersebut. Jika field Payload Length dari header
IPv6 menandakan keberadaan dari oktet-oktet sebelum akhir dari
suatu header yang memiliki field Next Header berisi 59, oktet-oktet
tersebut harus diabaikan, dan dibiarkan tidak berubah jika paket
tersebut diteruskan.
2.1.12. Packet Size Issues (Isu Ukuran Paket)
IPv6 mensyaratkan bahwa setiap link dalam Internet harus
mempunyai MTU (Maximum Transfer Unit) 1280 oktet atau lebih.
PAda setiap link yang tidak dapat membawa paket sebesar 1280
oktet dalam satu buah paket, spesifikasi link untuk Fragmentasi dan
penyatuan kembali harus disediakan oleh layer sebelum IPv6.
Link yang mempunyai MTU yang dapat dikonfigurasi
(sebagai contoh, link PPP [RFC 1661]) harus dikonfigurasi untuk
mempunyai MTU minimal 1280 oktet; dan direkomendasikan untuk
dikonfigurasi dengan MTU 1500 oktet atau lebih, dimana hal ini
untuk mengakomodasikan kemungkinan adanya enkapsulasi atau
tunneling tanpa adanya Fragmentasi pada layer IPv6.
Dari setiap link tempat node terhubung secara langsung
node harus mampu menerima paket sebesar link MTU. Hal ini sangat
direkomendasikan bahwa node IPv6 mengimplementasikan
discovery Path MTU (RFC 1981), dalam rangka untuk mencari dan
mengambil keuntungan dari adanya path MTU yang lebih besar dari
1280 oktet. Namn, implementasi minimum IPv6 (misalkan pada boot
ROM) boleh melakukan pembatasan dengan membatasi pengiriman
paket yang besarnya tidak lebih dari 1280 oktet, dan menghindari
implementasi dari discovery path MTU.
Pada pengiriman paket yang lebih besar dari path MTU,
node boleh menggunakan header Fragment IPv6 untuk paket
memecah paket sudah sampai pada alamat tujuan. Bagaimanapun
juga, penggunaan Fragmentasi ini menggagalkan setiap aplikasi
yang mampu menepatkan ukuran paket sesuai dengan path MTU.
Node harus mampu menerima paket yang terFragmentasi,
yang setelah disusun kembali, sebesar 1500 oktet. Node diijinkan
untuk menerima paket yang terFragmentasi dan telah disusun
kembali lebih besar dari 1500 okt