Spesifikasi
Dasar IPv61
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol
Internet versi baru yang
didesain sebagai pengganti dari
Internet protocol versi 4 (IPv4) yang
didefinisikan dalam RFC 791.
2.1.1.
Pendahuluan
Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada
dasarnya terjadi karena
beberapa hal yang dikelompokkan
dalam kategori berikut :
1. Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan
jumlah alamat yang mampu
didukung oleh IPv4 dari 32bit
menjadi 128bit. Peningkatan
kapasitas alamat ini digunakan
untuk mendukung peningkatan
hirarki atau kelompok
pengalamatan, peningkatan jumlah atau
kapasitas alamat yang dapat
dialokasikan dan diberikan pada
node dan mempermudah
konfigurasi alamat pada node sehingga
dapat dilakukan secara otomatis.
Peningkatan skalabilitas juga
dilakukan pada routing
multicast dengan meningkatkan cakupan
dan jumlah pada alamat multicast.
IPv6 ini selain meningkatkan
jumlah kapasitas alamat yang
dapat dialokasikan pada node juga
mengenalkan jenis atau tipe
alamat baru, yaitu alamat anycast.
Tipe alamat anycast ini
didefinisikan dan digunakan untuk
mengirimkan paket ke salah satu
dari kumpulan node.
2. Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4
telah dihilangkan atau dapat
dibuat sebagai header pilihan.
Hal ini digunakan untuk
mengurangi biaya pemrosesan
hal-hal yang umum pada
penanganan paket IPv6 dan
membatasi biaya bandwidth pada
header IPv6. Dengan
demikian, pemerosesan header pada paket
IPv6 dapat dilakukan secara
efisien.
3. Peningkatan
dukungan untuk header pilihan dan header
tambahan (Options and
extention header)
1 S. Deering, R.
Hinden, 1998, Internet
Protocol, Version 6 (IPv6)
Specification, Request for
Comments 2460
6
Perubahan yang terjadi pada header-header
IP yaitu dengan
adanya pengkodean header
Options (pilihan) pada IP
dimasukkan agar lebih efisien
dalam penerusan paket (packet
forwarding), agar tidak
terlalu ketat dalam pembatasan panjang
header pilihan yang
terdapat dalam paket IPv6 dan sangat
fleksibel/dimungkinkan untuk
mengenalkan header pilihan baru
pada masa akan dating.
4. Kemampuan pelabelan aliran
paket
Kemampuan atau fitur baru
ditambahkan pada IPv6 ini adalah
memungkinkan pelabelan paket atau
pengklasifikasikan paket
yang meminta penanganan khusus,
seperti kualitas mutu layanan
tertentu (QoS) atau real-time.
5. Autentifikasi dan kemampuan
privasi
Kemampuan tambahan untuk
mendukung autentifikasi,
integritas data dan data penting
juga dispesifikasikan dalam
alamat IPv6.
2.1.2.
Terminologi
Node
Peralatan yang
mengimplementasikan IPv6.
Router
Node yang melewatkan
paket IPv6.
Host
Node lainnya yang
tidak merupakan router.
Upper-layer
Layer protocol yang
secara langsung berada di atas IPv6. Sebagai
contoh adalah protokol transport
seperti TCP dan UDP, protokol
control seperti ICMP, protokol routing
seperti OSPF dan Internet
atau protokol level bawah ditunnel
melalui IPv6 seperti IPX,
Appletalk, dan IPv6 sendiri (IPX
over IPv6, Appletalk over IPv6 dan
IPv6 over IPv6).
Link
Fasilitas komunikasi atau medium,
yaitu node dapat berkomunikasi
pada layer link. Layer
link ini yang secara langsung dibawah layer
7
IPv6. Sebagai contoh dari link
adalah Ethernet (secara sederhana
maupun menggunakan bridge); link
PPP; X.25, Frame Relay, atau
jaringan ATM, dan layer Internet
tunnel seperti tunnel melalui IPv4
atau IPv6 sendiri.
Neighbors
Node lain yang
dihubungkan dalam link yang sama
Interface
Media penghubung dari node (berada
pada node) ke jaringan.
Address
Identifikasi pada layer IPv6
untuk interface atau sekumpulan
interface.
Packet
Header IPv6 dan
payload-nya (isi).
Link MTU
Maximum
transmission unit.
Ukuran maksimum paket dalam ukuran
byte yang dapat disampaika
melalui link.
Path MTU
Link MTU yang paling
kecil dari semua link dalam path node asal
sampai node tujuan.
2.1.3. Format header
IPv6
Format header alamat IPv6
menyederhanakan format
header pada alamat
IPv4. Perbandingan antara format header IPv6
(Gambar II.1) dan IPv4 (Gambar
II.2).
Ver. header TOS Total length
Identification flag Fragment offset
TTL Protokol Checksum
32 bit Source Address
32 bit Destination Address
Gambar
II.1Format Header IPv4
8
Ver. TrafficClass Flow Label
Payload Length Next Header Hop
Limit
128 bit Source Address
128 bit Destination Address
Gambar II.2
Format header IPv6
Keterangan
Version 4-bit nomor
versi Internet Protocol = 6.
Traffic Class 8-bit field
traffic class.
Flow Label 20-bit flow
label
Payload Length 16-bit unsigned
integer. Panjang dari
payload IPv6, sebagai contoh,
keseluruhan paket tersebut
mengikuti
header IPv6 ini, dalam
oktet. (Perlu
diperhatikan bahwa header ekstensi
manapun yang ada merupakan bagian
dari
payload, termasuk dalam jumlah
panjangnya)
Next Header 8-bit selector.
Mengidentifikasi tipe
header yang langsung
mengikuti header
IPv6. Menggunakan nilai yang sama
seperti field protokol
IPv4.
Hop Limit 8-bit unsigned
integer. Dikurangi dengan
1 oleh setiap node yang
meneruskan
paket.
Source Address 128-bit alamat
asal dari paket.
Destination
Address 128-bit
alamat penerima yang dituju dari
paket (bisa jadi bukan penerima
terakhir,
jika terdapat header routing)
2.1.4. IPv6 Extension
Header
(Header Tambahan IPv6)
Dalam IPv6, pilihan informasi internet-layer
di-encode dalam
header-header yang
terpisah yang mungkin diletakkan diantara
header IPv6 dan header
setingkat diatasnya dalam suatu paket. Ada
sejumlah kecil header ekstensi
yang serupa, setiap header tersebut
diidentifikasi oleh suatu nilai Next
Header yang pasti (fix). Sebagai
9
ilustrasi dalam gambar II.3
contoh berikut ini, suatu paket IPv6
mungkin membawa nol, satu, atau
lebih header ekstensi, setiap paket
tersebut diidentifikasi oleh field
Next Header dari header yang
mendahului :
IPv6
header TCP header + data
Next
Header =
TCP
IPv6
header Routing heaer
TCP header
+
data
Next
Header = Next Header =
Routing
TCP
IPv6
header Routing header Fragment header
Fragment
of
TCP
header
+ data
Next
Header = Next Header = Next
Header =
Routing
Fragment TCP
Gambar
II.3Contoh header tambahan pada IPv6
Dengan satu pengecualian, header
ekstensi tidak diuji atau
diproses oleh node manapun
sepanjang path pengiriman dari suatu
paket, hingga paket mencapai node
tersebut (atau setiap node dari
sekelompok node, dalam hal
multicast) yang diidentifikasi dalam
field
Destination Address dari
header IPv6. Demultiplexing normal
pada field Next Header dari
header IPv6 membutuhkan modul
tersebut untuk memproses header
ekstensi awal, atau header
setingkat diatasnya jika tidak
terdapat header ekstensi. Isi dan
maksud dari setiap header ekstensi
menentukan perlu atau tidak
untuk meneruskan ke header selanjutnya.
Pengecualian di atas adalah header
Hop-by-Hop Options,
yang membawa informasi yang harus
diuji dan diproses oleh setiap
node sepanjang path
pengiriman suatu paket, meliputi node sumber
dan node tujuan. Saat
terdapat header Hop-by-Hop Options, harus
segera mengiktui paket header IPv6.
Keberadaannya ditandai oleh
nilai nol dalam field Next
Header dari header IPv6.
10
Jika sesuai dengan hasil dari
pemrosesan suatu header, suatu
node diharuskan untuk
meneruskan ke header selanjutnya tetapi nilai
Next Header dalam header saat
ini tidak dikenali oleh node, ini
seharusnya membuang paket
tersebut dan mengirim suatu pesan
Parameter Problem ICMP ke
sumber/alamat asal paket tersebut,
dengan suatu nilai Kode ICMP 1 (“unrecognized
Next Header Type
encountered”) dan field
Pointer ICMP berisi offset dari nilai yang
tidak dikenali dalam paket yang
asli/semula. Tindakan yang sama
seharusnya diambil, jika suatu node
mendapati suatu Next Header
bernilai nol dalam header IPv6.
Suatu implementasi penuh dari
IPv6 meliputi implementasi
dari header ekstensi
berikut ini :
1. Hop-by-Hop
Options
2. Routing (Type
0)
3. Fragment
4. Destination
Options
5.
Authentication
6. Encapsulating Security
Payload
2.1.5. Extension
Header Order (Urutan Header Tambahan)
Ketika lebih dari satu extension
header digunakan dalam
paket yang sama, seharusnya header
tersebut muncul sebagai
berikut:
1. IPv6 header
2. Hop-by-Hop
Options header
3. Destination
Options header (note 1)
4. Routing
header
5. Fragment
header
6.
Authentication header (note 2)
7. Encapsulating
Security Payload header (note 2)
8. Destination
Options header (note 3)
9. upper-layer header
Note 1 : Untuk opsi yang diproses
dalam field Destination
Address IPv6.
Note 2 : Rekomendasi tambahan
yang berkaitan dengan
urutan relatif dari header Authentication
dan
Encapsulating
Security Payload yang
terdapat dalam
RFC-2406
11
Note 3 : Untuk opsi yang diproses
hanya oleh Destination
terakhir dari paket.
Setiap extension header seharusnya
terjadi hanya sekali,
kecuali untuk header
Destination Options yang seharusnya terjadi
dua kali (sekali sebelum header
Routing dan sekali sebelum header
upper-layer).
Jika header upper-layer
adalah header IPv6 yang lain
(dalam hal ini adalah IPv6 yang
disalurkan melalui atau
dienkapsulasi dalam IPv6), ini
mungkin diikuti oleh extension
header-nya sendiri,
yang merupakan subyek terpisah pada
rekomendasi pengurutan yang sama.
Ketika extension header yang
lain didefinisikan, batasan
pengurutannya yang relatif pada header
yang terdaftar diatasnya
harus ditentukan.
Node-node IPv6
harus menerima dan mencoba untuk
memproses extension header dalam
urutan apapun dan membuat
terjadi berapa kali pun dalam
paket yang sama, kecuali untuk header
Hop-by-Hop
Options yang
tiba-tiba muncul tiba-tiba setelah header
IPv6 saja. Meskipun demikian,
sangat disarankan agar source dari
paket IPv6 menempel diatas urutan
yang direkomendasikan sampai
dan kecuali kalau spesifikasi
berikutnya merevisi rekomendasi
tersebut.
2.1.6. Option
Dua dari extension header yang
terdefinisi saat ini – header
Hop-by-Hop
Options dan
header Destination Options – membawa
variabel jumlah dari Type-length-value
(TLV) yang meng-encode
“Options”, dari format
berikut ini:
Option Type 8-bit
pengidentifikasi dari tipe opsi.
Opt Data Len 8-bit unsigned
integer. Panjang field Option
Data dari opsi ini, dalam oktet.
Option Data
Field Variable-length.
Data Option-Typespesific.
Rangkaian opsi dalam suatu header
harus diproses secara
cepat dalam urutan dimana opsi
tersebut muncul dalam header
tersebut; penerima tidak harus
demikian, sebagai contoh, mendeteksi
12
sepanjang header tersebut
untuk mencari jenis opsi dasar dan proses
opsi itu sebelum pemrosesan semua
opsi sebelumnya.
Pengidentifikasi Option Type di-encode
secara internal
sedemikian hingga dua bit urutan
tertinggi-nya menentukan aksi
yang harus diambil jika
pemrosesan node IPv6 tidak mengenali
Option Type tersebut :
00 - Menghiraukan/meloncati opsi
tersebut dan melanjutkan
pemrosesan header.
01 - Membuang paket.
10 - Membuang paket dan, tanpa
menghiraukan apakah
Destination
Address dari
paket tersebut adalah Address
multicast, mengirim suatu
ICMP Parameter Problem,
Code 2, memberitahu Source
Address dari paket,
menunjuk pada Option Type yang
tidak dikenali.
11 - Membuang paket tersebut dan,
hanya jika Destination
Address dari paket bukan
merupakan suatu alamat
multicast, mengirim suatu
ICMP Parameter Problem,
Code 2, memberitahu Source
Address dari paket,
menunjuk pada Option Type yang
tidak dikenali.
Bit urutan tertinggi ketiga dari Option
Type menentukan
apakah Option Data dari
opsi tersebut dapat merubah route pada
Destination terakhir dari
paket. Ketika terdapat suatu header
Authentication dalam paket
tersebut, untuk opsi manapun yang
memiliki data yang dapat mengubah
en-route, keseluruhan field
Option Data-nya harus
perlakukan sebagai nilai nol oktet ketika
menghitung atau memverifikasi
nilai autentikasi dari paket.
0 - Option Data tidak
merubah route
1 - Option Data dapat
merubah route
Bit urutan tertinggi ketiga yang
dijelaskan diatas
diperlakukan sebagai bagian dari Option
Type, bukan di luar Option
Type. Karena itu,
suatu opsi utama yang diidentifikasi oleh 8-bit
penuh Option Type, tidak
hanya 5-bit urutan terendah dari Option
Type.
Penomoran Option Type yang
sama digunakan baik untuk
header
Hop-by-Hop Option dan
header Destination Options.
13
Bagaimanapun juga, Spesifikasi
suatu opsi utama dapat membatasi
fungsinya hanya pada satu dari
dua header tersebut.
Opsi individual dapat memiliki
syarat pensejajaran yang
spesifik, untuk memastikan bahwa
nilai multi-octet dalam field
Option Data yang
terletak pada batasan alami. Syarat pensejajaran
dari suatu opsi ditentukan
menggunakan notasi xn+y, berarti Option
Type harus muncul
pada suatu perkalian integer x oktet dari awal
header, ditambah y
oktet. Sebagai contoh :
2n Artinya offset 2-oktet manapun
dari awal header.
8n+2 Artinya offset 8-oktet
manapun dari awal header, plus
2-oktet
Ada dua padding Option yang
digunakan jika perlu untuk
mensejajarkan Option berikutnya
dan untuk membagi header
menjadi 8-oktet ganda. Padding Option
ini harus dikenali oleh
seluruh implementasi IPv6.
CATATAN! Format dari Pad1 Option
adalah kasus khusus – tidak
memiliki field length dan
value.
Pad1 Option digunakan
untuk menyisipkan satu oktet
padding ke dalam area Option dari
suatu header. Jika lebih dari satu
oktet padding diharuskan, PadB Option,
yang akan dijelaskan
selanjutnya, seharusnya digunakan
dibanding Pad1 Option ganda.
PadN Option digunakan
untuk menyisipkan dua atau lebih
oktet padding ke dalam area Option
dari suatu header. Untuk N oktet
padding, field Opt Data
Len berisi nilai N-2, dan Option Data terdiri
atas N-2 nilai nol oktet.
2.1.7. Hop-by-Hop
Option Header (Header Pilihan Hop-by-
Hop)
Header
Hop-by-Hop Option digunakan
untuk membawa
informasi opsional yang harus
dicek oleh setiap node sepanjang path
pengiriman dari suatu paket. Header
Hop-by-Hop Option dikenali
dengan nilai 0 Next Header dalam
header Ipv6, dan memiliki format
sebagai berikut:
14
Next Header Hdr Ext
Len
Options
Gambar II.4
Format Header Hop-by-Hop
Keterangan
gambar:
2.1.8. Routing
Header
Header Routing digunakan oleh
suatu IPv6 source untuk
mendaftar satu atau lebih node
intermediate yang dikunjungi dalam
perjalanan menuju Destination dari
paket. Fungsi ini hampir sama
dengan opsi Loose Source dan
Record Route pada Ipv4. Header
Routing dikenali dengan
nilai 43 pada Next Header tepat pada
header sebelumnya, dan
memiliki format sebagai berikut:
Next Header Selektor 8-bit.
Mengenali tipe header tepat setelah
header
Hop-by-Hop Option.
Menggunakan nilai
yang sama seperti field Protokol
Ipv4.
Hdr Ext Len 8-bit unsigned
integer. Panjang dari header Hopby-
Hop Option dalam satuan
8-oktet, tidak
termasuk 8 oktet awal.
Options Field
variable-length,
dari panjang dimana header
Hop-by-Hop
Option yang
lengkap adalah suatu
integer dengan panjang 8 oktet
ganda. Berisi satu
atau lebih opsi TLV-encoded,
seperti yang
dijelaskan pada bagian 4.2.
15
Next
Header
Hdr
Ext
Len
Routing
Type
Segments
Left
Type-Spesific
Data
Gambar II.5
Format Header Routing
Keterangan gambar:
Next Header 8-bit selektor.
Mengidentifikasi tipe header
tepat sebelum header Routing.
Menggunakan nilai yang sama
seperti field
Protokol IPv4.
Hdr Ext Len 8-bit unsigned
integer. Panjang dari header
Routing dalam satuan
8-oktet, tidak
termasuk 8 oktet pertama.
Routing Type 8-bit pengenal
dari varian header Routing
utama.
Segment Left 8-bit unsigned integer.
Jumlah segmen route
berikutnya, sebagai contoh,
jumlah
intermediate node yang
terdaftar secara
eksplisit masih akan dilewati
sebelum
mencapai Destination akhir.
Type-specific data Field
Variable-length, dari format
ditentukan oleh Routing Type,
dan dari
panjang dimana header Routing lengkap
merupakan suatu integer dengan
panjang 8
oktet ganda.
Jika saat memproses paket yang
diterima, suatu node
menangani header Routing dengan
nilai Routing Type yang tidak
dikenali, tingkah laku yang
diharuskan dari node tersebut bergantung
pada nilai dari field Segment
Left, sebagai berikut :
Jika Segment Left sama dengan
nol, node tersebut harus
mengabaikan header Routing dan
lebih dahulu memproses Next
16
Header dalam paket
tersebut, yang tipenya dikenali oleh field
Next Header dalam header
Routing.
Jika Segment Left tidak sama
dengan nol, node tersebut harus
menolak/membuang paket tersebut
dan mengirim suatu pesan
ICMP Parameter Problem, Code 0,
ke Source Address dari paket
tersebut, mengacu/menunjuk pada Routing
Type yang tidak
dikenali.
Jika, setelah memproses suatu header
Routing dari paket yang
diterima, intermediate node menentukan
bahwa paket tersebut
akan diteruskan ke suatu link yang
link MTU-nya lebih kecil
dari ukuran paket tersebut, node
tersebut harus membuang paket
dan mengirim pesan ICMP Packet
Too Big ke Source Address
dari paket tersebut.
Tipe 0 header Routing memiliki
format sebagai berikut:
Next
Header Hdr Ext Len
Routing Type=0
Segments Left
Reserved
Address[1]
Address[2]
Address[n]
Gambar II.6
Format Header Routing Nol
Keterangan gambar:
Next Header 8-bit selektor.
Mengidentifikasi tipe header tepat
sebelum header Routing.
Menggunakan nilai
yang sama seperti field Protokol
IPv4.
17
Hdr Ext Len 8-bit unsigned
integer. Panjang dari header
Routing dalam satuan
8-oktet, tidak termasuk 8
oktet pertama. Untuk Type 0
header Routing,
Hdr Ext Len sama dengan dua
kali jumlah
alamat-alamat dalam header tersebut.
Routing Type 0.
Segment Left 8-bit unsigned
integer. Jumlah segmen route
berikutnya, sebagai contoh,
jumlah intermediate
node yang terdaftar
secara eksplisit masih akan
dilewati sebelum mencapai Destination
akhir.
Reserved 32-bit field
reserved. Diinisialisasi dengan nol
untuk transmisi; diabaikan pada
penerimaan.
Address[1..n] Vektor dari
128-bit alamat, dinomori 1 s/d n.
Alamat-alamat multicast harus
tidak muncul dalam suatu
header Routing dari Type 0,
atau dalam field IPv6 Destination
Address dari suatu paket
pembawa header Routing dari Type 0.
Suatu header Routing tidak
diperiksa atau diproses sampai
header tersebut
mencapai node yang diidentifikasi dalam field
Destination
Address dari
header IPv6. Dalam node tersebut,
pengiriman pada field Next
Header dari header tepat sebelumnya
menyebabkan modul header
Routing yang diminta, dalam hal ini
Routing Type 0, melakukan
algoritma sebagai berikut:
If Segments Left = 0
{
memulai untuk
memproses
next
header dalam
paket
tersebut, yang
memiliki
tipe yang diidentifikasi oleh
field
Next Header dalam header Routing
}
else if Hdr
Ext Len adalah
ganjil {
mengirim suatu pesan
ICMP Parameter Problem, Code 0,
ke Source
Address,
menunjuk pada field Hdr Ext Len,
dan membuang paket
tersebut
}
else {
hitung n, jumlah
dari
alamat-alamat dalam header
Routing,
dengan membagi Hdr Ext Len dengan
2
if Segments Left
lebih
besar dari n {
mengirim suatu pesan
ICMP Parameter Problem,
Code 0, ke Source
Address,
menunjuk pada field
Segments Left, dan
membuang paket tersebut
}
else {
kurangi Segments
Left
dengan 1;
hitung i, index dari
alamat selanjutnya yang
akan
dilewati/dikunjungi dalam vektor alamat,
dengan mengurangkan
Segments Left dari n
if Address
[i] atau
IPv6 Destination Address
18
adalah multicast
{
membuang paket
tersebut
}
else {
kosongkan IPv6 Destination
Address dan
Addres [i]
if IPv6 Hop Limit
kurang dari atau sama
dengan 1 {
mengirim suatu pesan
ICMP Time
Exceeded – Hop Limit
Exceeded in
Transit ke Source
Address dan
membuang paket
}
else {
mengurangi Hop Limit
dengan 1
mensubmit kembali
paket
tersebut
pada modul IPv6
untuk
transmisi ke
Destination
baru
}
}
}
}
Kode
II-1.Algoritma Dasar Routing
2.1.9. Fragment
Header
Header Fragment digunakan oleh
suatu source IPv6 untuk
mengirim suatu paket yang lebih
besar dari yang akan berada pada
path MTU ke Destination-nya.
(Catatan: tidak seperti IPv4,
Fragmentasi dalam IPv6
hanya dilakukan oleh node source, bukan
oleh router sepanjang
delivery path dari suatu paket) Header
Fragment diidentifikasi
dengan nilai 44 Next Header pada tepat
sebelum header, dan memiliki
format sebagai berikut :
Next
Header Reserved Fragment
Offset Res M
Identification
Gambar II.7
Format Fragment Header
Keterangan gambar:
Next Header Selektor 8-bit.
Mengidentifikasi inisial tipe
header Fragmentable Part dari
paket asli/awal
(yang didefinisikan sebelumnya).
Menggunakan nilai yang sama
dengan field
IPv4 Protocol.
Reserved Field
reserved 8-bit.
Diinisialisasi dengan nol
untuk transmisi; diabaikan pada
penerimaan.
Fragment Offset 13-bit unsigned
integer. Offset, dalam satuan
19
8-oktet, dari data yang
mengikuti/setelah
header ini, relatif
pada awal Fragmentable
Part dari paket mula-mula.
Res Field
reserved 2-bit.
Diinisialisasi dengan nol
untuk transmisi; diabaikan pada
penerimaan.
M flag 1 = more Fragments;
0 = last Fragment.
Identification 32 bit. Lihat
deskripsi di atas.
Untuk mengirim suatu paket yang
terlalu besar yang
sesuai dengan path MTU ke Destination-nya,
suatu
node source
boleh membagi paket tersebut
menjadi Fragment-Fragment dan
mengirim masing-masing Fragment
sebagai paket terpisah,
kemudian disatukan kembali pada
penerima.
Untuk setiap paket yang akan
dipecah-pecah, node asal
harus membangkitkan nilai yang
digunakan untuk mengidentifikasi
paket yang dipecah tersebut.
Dalam satu paket yang dipecah-pecah
tersebut harus mempunyai nilai
identifikasi yang berbeda. Jika
header routing terdapat pada
paket, tujuan alamat dikonsentrasikan
pada tujuan terakhir.
2.1.10. Destination
Option Header (Header Pilihan Tujuan)
Header
Destination Options digunakan
untuk membawa
informasi opsional yang
dibutuhkan hanya untuk diuji oleh node
Destination dari suatu
paket. Header Destination Options dikenali
dengan nilai 60 pada Next
Header dalam tepat sebelum header, dan
memiliki format sebagai berikut:
Next
Header Hdr Ext Len
Options
Gambar II.8
Format Header Destination
Keterangan gambar:
Next Header Selektor 8-bit.
Mengidentifikasi tipe dari header
tepat setelah header
Destination Options.
Menggunakan nilai yang sama
dengan field IPv4
20
Protocol
Hdr Ext Len 8-bit unsigned
integer. Panjang dari header
Destination
Options dalam
satuan 8-oktet, tidak
termasuk 8 oktet pertama/awal.
Options Field
variable-length,
dari panjang seperti header
Destination
Options lengkap
merupakan suatu
integer yang panjangnya 8 oktet
ganda. Terdiri
dari satu atau lebih opsi
TLV-encoded.
Perlu dicatat bahwa ada dua
kemungkinan cara untuk mengenkode
informasi Destination opsional
dalam suatu paket IPv6 baik
seperti suatu opsi dalam header
Destination Options, atau seperti
extension header
yang
terpisah. Header Fragment dan header
Authentication adalah contoh dari
pendekatan akhir. Pendekatan
mana yang dapat digunakan
bergantung pada tindakan apa yang
diinginkan dari node
Destination yang tidak mengetahui informasi
opsional :
a. Jika tindakan yang diinginkan
adalah agar node
Destination membuang paket
tersebut dan , hanya jika
Destination
Address dari
paket tersebut bukan
multicast
Address,
mengirim suatu pesan ICMP
Unrecognized Type pada Source
Address dari paket
tersebut, lalu informasinya
mungkin di-enkode baik
sebagai suatu header yang
terpisah atau sebagai suatu
opsi dalam header Destination
Options yang memiliki
Option Type bernilai 11 pada
dua bit urutan teratasnya.
Pilihan tersebut boleh tergantung
pada faktor-faktor
serupa sesuai yang mengambil
oktet lebih sedikit, atau
yang menghasilkan penjajaran yang
lebih baik atau
penguraian yang lebih efisien.
b. Jika aksi lain yang
diinginkan, informasinya harus
dienkode sebagai suatu opsi dalam
header Destination
Options yang memiliki Option
Type bernilai 00, 01,
atau 10 pada dua bit urutan
teratas, yang menunjukkan
aksi yang diinginkan.
2.1.11. No
Next Header
Nilai 59 dalam field Next
Header dari suatu header IPv6
atau extension header manapun
menandakan bahwa tidak ada yang
21
mengikuti header tersebut.
Jika field Payload Length dari header
IPv6 menandakan keberadaan dari
oktet-oktet sebelum akhir dari
suatu header yang memiliki
field Next Header berisi 59, oktet-oktet
tersebut harus diabaikan, dan
dibiarkan tidak berubah jika paket
tersebut diteruskan.
2.1.12. Packet
Size Issues (Isu Ukuran Paket)
IPv6 mensyaratkan bahwa setiap link
dalam Internet harus
mempunyai MTU (Maximum
Transfer Unit) 1280 oktet atau lebih.
PAda setiap link yang
tidak dapat membawa paket sebesar 1280
oktet dalam satu buah paket,
spesifikasi link untuk Fragmentasi dan
penyatuan kembali harus
disediakan oleh layer sebelum IPv6.
Link yang mempunyai
MTU yang dapat dikonfigurasi
(sebagai contoh, link PPP
[RFC 1661]) harus dikonfigurasi untuk
mempunyai MTU minimal 1280 oktet;
dan direkomendasikan untuk
dikonfigurasi dengan MTU 1500
oktet atau lebih, dimana hal ini
untuk mengakomodasikan
kemungkinan adanya enkapsulasi atau
tunneling tanpa adanya Fragmentasi
pada layer IPv6.
Dari setiap link tempat node
terhubung secara langsung
node harus mampu
menerima paket sebesar link MTU. Hal ini sangat
direkomendasikan bahwa node IPv6
mengimplementasikan
discovery Path MTU (RFC 1981),
dalam rangka untuk mencari dan
mengambil keuntungan dari adanya path
MTU yang lebih besar dari
1280 oktet. Namn, implementasi
minimum IPv6 (misalkan pada boot
ROM) boleh melakukan pembatasan
dengan membatasi pengiriman
paket yang besarnya tidak lebih
dari 1280 oktet, dan menghindari
implementasi dari discovery
path MTU.
Pada pengiriman paket yang lebih
besar dari path MTU,
node boleh
menggunakan header Fragment IPv6 untuk paket
memecah paket sudah sampai pada
alamat tujuan. Bagaimanapun
juga, penggunaan Fragmentasi
ini menggagalkan setiap aplikasi
yang mampu menepatkan ukuran
paket sesuai dengan path MTU.
Node harus mampu
menerima paket yang terFragmentasi,
yang setelah disusun kembali,
sebesar 1500 oktet. Node diijinkan
untuk menerima paket yang terFragmentasi
dan telah disusun
kembali lebih besar dari 1500 okt